Senin, 16 Juli 2012

GETAH JERNANG ( DRAGON'S BLOOD )

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم                        


 Informasi dan Pemesanan Hubungi kami di :
 No HP : 081269344414
               085260007331

GETAH JERNANG ( DRAGON'S BLOOD )

Jernang merupakan getah dari buah Daemonorops spp (biasanya D. draco), yakni semacam
rotan liar yang tumbuh di hutan. Karena itu produksinya tergantung pada musim buah jenis
rotan tersebut. Jernang berbuah di sepanjang tahun, akan tetapi musim besarnya berlangsung
antara bulan September-Oktober. Pada masa lalu, cukup banyak didapati buah-buah jernang
yang terbentuk di luar musimnya; akan tetapi sekarang telah jarang ditemukan, sejalan
dengan semakin jarangnya buah jernang ini diperoleh.

Image Pengolahan Getah Jernang 






Jernang umumnya merupakan hasil hutan non-kayu ikutan, yakni diperoleh tatkala
mengerjakan atau mencari hasil hutan yang lain; umpamanya ketika membalok atau mencari
rotan. Pengambilan getah jernang secara khusu dan disengaja jarang dilakukan, karena
sangat mengandalkan keberuntungan. Bila kebetulan orang-orang itu mendapatkan buah
jernang yang lebat, buah-buah itu diambil dan langsung diolah

Getah Jernang merupakan hasil hutan bukan kayu sejenis rotan yang diambil dari kulit buah jernang untuk keperluan tertentu. Buahnya seperti buah rotan, bulat kecil-kecil berkumpul seoerti buah salak. Jernang merupakan tumbuhan merambat pada pepohonan di sekitarnya. Di dalam getah jernang mengandung senyawa dracoresen (11%), draco resinolanol (56 %), draco alban (2,5 %) sisanya asam benzoate dan asam bensolaktat. Getah jernang biasa digunakan sebagai campuran obat diare, disentri dan pembeku darah akibat luka, sebagai bahan baku pewarna porselen, pewarna marmer, bahan penyamakan kulit, bahan baku lipstick dan lain-lain

Getah yang baik dihasilkan oleh buah-buah yang setengah tua, berbentuk bulat telur agak
lonjong. Satu batang jernang yang sedang umurnya bisa menghasilkan buah 10 kg. Buahbuah
itu dipetik lalu dibawa ke pondok tempat bermalam di hutan. Untuk mendapatkan
getahnya, mula-mula dibuatkan orang anyaman rotan kecil yang disebut ambung lapek
(ambung ketupat). Buah-buah yang masih basah itu lalu dijejalkan ke dalamnya secukupnya
dan dipikul dengan kayu. Getah yang bewarna merah darah akan keluar mengalir di sela-sela
anyaman, dan ditampung dalam satu wadah yang dibuat dari upih palem-paleman. Pekerjaan
itu tidak membutuhkan waktu yang lama, buah sebanyak 10 kg itu biasanya diolah dalam
waktu sekitar 1 jam. Setelah itu getah yang tertampung dibiarkan mengering. Inilah yang
disebut dengan nama getah jernang. Untuk mendapatkan 1 kg getah jernang kira-kira
diperlukan buah sebanyak 7-8 kg.

TEKNIK PEMUNGUTAN / PENYADAPAN DAN PENGEMASAN JERNANG.
Jernang (dragon's blood) adalah resin yang merupakan hasil sekresi buah rotan jernang. Resin tersebut menempel dan menutupi bagian luar buah rotan, dimana untuk mendapatkannya diperlukan proses ekstrasi buah.
1. Nama lain : dragon's blood, jernang mundai, jernang beruang, getih warak, getih badak, dll.
2. Kelompok bahan : resin keras.
3. Sumber penghasil : Daemonorops draco BL. Termasuk Family Palmae. Jenis lainnya antara lain : D.draconcellus BECC ; D.propinquess BECC ; D.rubber BL ; D.sobut BECC ; D.micracantus BECC.
4. Daerah penghasil : semenanjung Malaysia , Sumatera, Kalimantan, dan sebagian di Jawa Barat.
5. Penggunaan : sebagai pewarna keramik, marmer, batu, kayu, kertas, dll. Selain itu juga digunakan sebagai obat-obatan seperti obat diare, disentri, obat luka, serbuk untuk gigi, asma, sipilis, berkhasiat aphrodisiac (meningkatkan libido) serta banyak yang lainnya.
Pemanenan buah jernang yang dilakukan dengan cara memanjat pohon yang berada di dekat tanaman jernang dengan bantuan galah untuk dapat menjangkau tandan buah jernang. Pemanenan dilakukan denagn hati-hati agar resin jernang tidak rontok dari buah rotan. Buah dipungut / dipanen adalah buah setengah tua (±3 bulan).
Cara untuk mendapatkan resin jernang dari buah rotan dilakukan dengan cara ekstrasi yang meliputi ekstraksi kering dan ekstrasi basah.
Ekstrasi kering (ditumbuk) pada umumnya digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan jernang. Buah rotan jernang setelah dipanen dilepaskan dari tandannya dan selanjutnya dimasukkan ke dalam keranjang rotan (ambung), lalu ditumbuk dengan beralaskan plastik. Buah rotan yang ditumbuk tersebut akan keluar resin jernangnya melalui sela-sela keranjang rotan.
Ekstarsi Basah : dengan menggunakan media air untuk mendapatkan resin jernang. Buah rotan jernang dimasukkan ke suatu wadah yang berisi air, selanjutnya ditumbuk dan diaduk-aduk. Resin jernang akan lepas dari buah rotan dan mengendap. Endapan tersebut dipisahkan dan selanjutnya disaring dengan menggunakan kain.
Cara ekstrasi basah dengan menggunakan pelarut organik (metanol, hexana, dll). Cara ini dilakukan dengan memasukkan buah rotan jernang ke dalam wadah yang berisi pelarut organik hingga resin yang menempel pada buah rotan bersih. Selanjutnya larutan diuapkan dengan soklet atau penyulingan sehingga tersisa jernang dalam wadah tersebut.
Jernang dikemas dalam bentuk gumpalan dengan berbagai macam bentuk yang dikemas dalam kantong plastik, kuat dan ditutup rapat, kemudian dimasukkan kedalam karung goni dan dijahit dengan kuat atau kardus. Setiap kemasan mempunyai berat maksimum 30 kg.
Detailnya bisa dilihat dalam kolom
Nomor sample resin
:
2
Macam resin
:
Jernang
Asal pohon
:
Buah Rotan ( Daemonorops Draco)
Nama Daerah
:
Kino , Jernang Manday, Jernang Beruang, Jernang Kuku, Getah Badak, Getah Warak.
Nama Latin

Daemonorops sp.
Asal Penyebarannya

Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu), Kalimantan Barat, Kalimantan Timur.
CIRI-CIRI KASAR
Warna
:
Merah Kecoklatan
Tekstur
:
Mengkilat
Kesan raba
:
Halus
Kekerasan
:
Lunak
Aroma
:
Wangi Lemah/ Lembut
Lainnya
:
Berbentuk serbuk (Bubuk)

Selasa, 03 Juli 2012

KABUPATEN BIREUEN

Diambil dari http://aloenti09.blogspot.com/
Sejarah Singkat Kab. Bireuen

Bireuen adalah ibukota Kab.Bireuen, Provinsi Aceh ,  Kota ini dapat dikatakan merupakan kota perdagangan dan transit lalu lintas barang dan orang.

Kabupaten Bireuen adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Menjadi kabupaten otonom sejak tahun 2000 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Kabupaten ini juga terkenal dengan julukan kota juangnya.  Namun sempat menjadi salah satu basis utama Gerakan Aceh Merdeka Ketika konflik yang melanda Aceh. Kabupaten Bireuen terletak pada 4o54” – 5o21” LU dan 96o20” – 97o21” BT, dengan luas wilayah 1.901,121 Km2 atau 190,121 Ha dengan batas-batas: Sebelah Utara dengan Selat Malaka, Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bener Meriah dan Pidie, Sebelah Barat dengan Kabupaten Pidie dan Sebelah Timur dengan Aceh Utara. Kabupaten Bireuen juga terkenal dengan emping melinjonya yang khas dan keripik pisangnya.

Pada Tahun 2004, Bireuen terdiri dari 10 kecamatan yaitu: Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Makmur, Pandrah, Peudada, Peusangan dan Samalanga.

Sekarang ini Kabupaten Bireuen terdiri atas 17 kecamatan, yaitu:
  1. Gandapura
  2. Jangka
  3. Jeunieb
  4. Jeumpa
  5. Juli
  6. Kota Juang
  7. Kuala
  8. Kuta Blang
  9. Makmur
  10. Pandrah
  11. Peudada
  12. Peusangan
  13. Peusangan Selatan
  14. Peusangan Siblah Krueng
  15. Plimbang
  16. Samalanga
  17. Simpang Mamplam
Untuk mengetahui daftar gampong yang ada di kabupaten Bireuen bisa Klik Disini
Dan Untuk Lebih Jauh Mengenal Kabupaten Bireuen, Jangan Lupa Kunjungi Situs Resmi Kabupaten Bireuen