Informasi dan Pemesanan Hubungi kami di :
No HP : 081269344414
085260007331
GETAH JERNANG ( DRAGON'S BLOOD )
Jernang merupakan getah dari buah Daemonorops spp (biasanya D. draco), yakni semacam
Jernang merupakan getah dari buah Daemonorops spp (biasanya D. draco), yakni semacam
rotan liar yang tumbuh di hutan.
Karena itu produksinya tergantung pada musim buah jenis
rotan tersebut. Jernang berbuah
di sepanjang tahun, akan tetapi musim besarnya berlangsung
antara bulan September-Oktober.
Pada masa lalu, cukup banyak didapati buah-buah jernang
yang terbentuk di luar musimnya;
akan tetapi sekarang telah jarang ditemukan, sejalan
dengan semakin jarangnya buah
jernang ini diperoleh.
Image Pengolahan Getah Jernang
Jernang umumnya merupakan hasil
hutan non-kayu ikutan, yakni diperoleh tatkala
mengerjakan atau mencari hasil
hutan yang lain; umpamanya ketika membalok atau mencari
rotan. Pengambilan getah jernang
secara khusu dan disengaja jarang dilakukan, karena
sangat mengandalkan
keberuntungan. Bila kebetulan orang-orang itu mendapatkan buah
jernang yang lebat, buah-buah
itu diambil dan langsung diolah
Getah Jernang merupakan hasil
hutan bukan kayu sejenis rotan yang diambil dari kulit buah jernang untuk
keperluan tertentu. Buahnya seperti buah rotan, bulat kecil-kecil berkumpul
seoerti buah salak. Jernang merupakan tumbuhan merambat pada pepohonan di
sekitarnya. Di dalam getah jernang mengandung senyawa dracoresen (11%), draco
resinolanol (56 %), draco alban (2,5 %) sisanya asam benzoate dan asam
bensolaktat. Getah jernang biasa digunakan sebagai campuran obat diare,
disentri dan pembeku darah akibat luka, sebagai bahan baku pewarna porselen,
pewarna marmer, bahan penyamakan kulit, bahan baku lipstick dan lain-lain
Getah yang baik dihasilkan oleh
buah-buah yang setengah tua, berbentuk bulat telur agak
lonjong. Satu batang jernang
yang sedang umurnya bisa menghasilkan buah 10 kg. Buahbuah
itu dipetik lalu dibawa ke
pondok tempat bermalam di hutan. Untuk mendapatkan
getahnya, mula-mula dibuatkan
orang anyaman rotan kecil yang disebut ambung lapek
(ambung ketupat). Buah-buah yang
masih basah itu lalu dijejalkan ke dalamnya secukupnya
dan dipikul dengan kayu. Getah
yang bewarna merah darah akan keluar mengalir di sela-sela
anyaman, dan ditampung dalam
satu wadah yang dibuat dari upih palem-paleman. Pekerjaan
itu tidak membutuhkan waktu yang
lama, buah sebanyak 10 kg itu biasanya diolah dalam
waktu sekitar 1 jam. Setelah itu
getah yang tertampung dibiarkan mengering. Inilah yang
disebut dengan nama getah
jernang. Untuk mendapatkan 1 kg getah jernang kira-kira
diperlukan buah sebanyak 7-8 kg.
TEKNIK PEMUNGUTAN / PENYADAPAN DAN PENGEMASAN
JERNANG.
Jernang (dragon's blood) adalah resin yang
merupakan hasil sekresi buah rotan jernang. Resin tersebut menempel dan
menutupi bagian luar buah rotan, dimana untuk mendapatkannya diperlukan proses
ekstrasi buah.
1. Nama lain : dragon's blood,
jernang mundai, jernang beruang, getih warak, getih badak, dll.
2. Kelompok bahan : resin keras.
3. Sumber penghasil : Daemonorops draco BL. Termasuk Family Palmae.
Jenis lainnya antara lain : D.draconcellus BECC ; D.propinquess BECC ; D.rubber
BL ; D.sobut BECC ; D.micracantus BECC.
4. Daerah penghasil : semenanjung Malaysia , Sumatera, Kalimantan,
dan sebagian di Jawa Barat.
5. Penggunaan : sebagai pewarna keramik, marmer, batu, kayu, kertas,
dll. Selain itu juga digunakan sebagai obat-obatan seperti obat diare,
disentri, obat luka, serbuk untuk gigi, asma, sipilis, berkhasiat aphrodisiac
(meningkatkan libido) serta banyak yang lainnya.
Pemanenan buah jernang yang dilakukan dengan
cara memanjat pohon yang berada di dekat tanaman jernang dengan bantuan galah
untuk dapat menjangkau tandan buah jernang. Pemanenan dilakukan denagn
hati-hati agar resin jernang tidak rontok dari buah rotan. Buah dipungut /
dipanen adalah buah setengah tua (±3 bulan).
Cara untuk mendapatkan resin jernang dari buah
rotan dilakukan dengan cara ekstrasi yang meliputi ekstraksi kering dan
ekstrasi basah.
Ekstrasi kering (ditumbuk) pada umumnya
digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan jernang. Buah rotan jernang setelah
dipanen dilepaskan dari tandannya dan selanjutnya dimasukkan ke dalam keranjang
rotan (ambung), lalu ditumbuk dengan beralaskan plastik. Buah rotan yang
ditumbuk tersebut akan keluar resin jernangnya melalui sela-sela keranjang
rotan.
Ekstarsi Basah : dengan menggunakan media air
untuk mendapatkan resin jernang. Buah rotan jernang dimasukkan ke suatu wadah
yang berisi air, selanjutnya ditumbuk dan diaduk-aduk. Resin jernang akan lepas
dari buah rotan dan mengendap. Endapan tersebut dipisahkan dan selanjutnya
disaring dengan menggunakan kain.
Cara ekstrasi basah dengan menggunakan pelarut
organik (metanol, hexana, dll). Cara ini dilakukan dengan memasukkan buah rotan
jernang ke dalam wadah yang berisi pelarut organik hingga resin yang menempel
pada buah rotan bersih. Selanjutnya larutan diuapkan dengan soklet atau
penyulingan sehingga tersisa jernang dalam wadah tersebut.
Jernang dikemas dalam bentuk gumpalan dengan
berbagai macam bentuk yang dikemas dalam kantong plastik, kuat dan ditutup
rapat, kemudian dimasukkan kedalam karung goni dan dijahit dengan kuat atau
kardus. Setiap kemasan mempunyai berat maksimum 30 kg.
Detailnya bisa dilihat dalam kolom
Nomor sample resin
|
:
|
2
|
Macam resin
|
:
|
Jernang
|
Asal pohon
|
:
|
Buah Rotan ( Daemonorops Draco)
|
Nama Daerah
|
:
|
Kino , Jernang Manday, Jernang Beruang,
Jernang Kuku, Getah Badak, Getah Warak.
|
Nama Latin
|
Daemonorops sp.
|
|
Asal Penyebarannya
|
Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu), Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur.
|
|
CIRI-CIRI KASAR
|
||
Warna
|
:
|
Merah Kecoklatan
|
Tekstur
|
:
|
Mengkilat
|
Kesan raba
|
:
|
Halus
|
Kekerasan
|
:
|
Lunak
|
Aroma
|
:
|
Wangi Lemah/ Lembut
|
Lainnya
|
:
|
Berbentuk serbuk (Bubuk)
|